Pengikut

JELANG PIALA DUNIA 2010; Kegagalan Negosiasi Ancam Pesta Bola

Kegagalan negosiasi kenaikan upah 15 persen antara serikat pekerja transportasi dan perusahaan Transnet memperbesar potensi gangguan Piala Dunia 2010. Jika masalah ini tidak segera diselesaikan, pesta bola dunia akan kekurangan sejumlah barang yang dibutuhkan oleh sekitar 350.000 wisatawan. Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma juga resah oleh pemogokan para sopir taksi yang memprotes pemberlakuan jaringan bus cepat di Johannesburg. Ia meminta para sopir mengesampingkan keluhan sementara waktu dan tidak mengganggu Piala Dunia. Warga Afrika Selatan selalu menjunjung budaya menghormati tamu dan tidak berkelahi selama kunjungan itu. ”Ini budaya kita. Kita selalu menghormati tamu dan setelah para tamu pulang, kita bisa mengatakan, ’Oke mari kita selesaikan masalah’,” ujar Zuma. Tim mediasi Transnet yang bernegosiasi dengan serikat pekerja transportasi mulai Jumat siang hingga tengah malam gagal menghasilkan kesepakatan. Transnet menawarkan kenaikan upah 11 persen, yaitu 4 persen di bawah permintaan para buruh. Pembicaraan akan dilanjutkan pada Minggu (16/5). Juru bicara persatuan serikat pekerja transportasi Afrika Selatan, Jane Barrett, enggan mengungkapkan detail perundingan antara Transnet dan serikat pekerja Satawu serta Utatu. ”(Ini) Sangat sulit dan sensitif,” ujar Barrett.

Mogok kerja para buruh transportasi telah berlangsung sejak Selasa lalu. Sekitar 60 persen jaringan transportasi yang dikelola Transnet macet, mencakup pelabuhan, kereta barang, dan distribusi bahan bakar minyak. Pemogokan sekitar dua pertiga dari 54.000 karyawan Transnet selama enam hari ini merupakan pukulan berat bagi perekonomian Afrika Selatan. Ekspor logam serta buah-buahan dan anggur ke Eropa dan Asia turun drastis. Tiga perusahaan multinasional pengekspor bijih besi, yaitu Anglo American Plc, Kumba Iron Ore Ltd, dan Xstrata menyatakan berada dalam kondisi force majeure karena macetnya pengiriman menggunakan kapal. Mereka tidak bisa memasok komoditas ferrochrome kepada para pembeli di luar negeri. Ancaman lainnya adalah gangguan pasokan barang untuk mendukung kelancaran Piala Dunia 2010 yang baru pertama kali digelar di Afrika. Pemogokan ini dikhawatirkan menghambat pengiriman barang-barang dari luar negeri untuk Piala Dunia. Padahal, Afrika Selatan membutuhkan tambahan sejumlah barang untuk infrastruktur dan berbagai bahan pendukung untuk memanjakan sekitar 350.000 penggemar bola yang akan menonton Piala Dunia. Penjabat Direktur Eksekutif Transnet Chris Wells menyatakan, kerugian akibat kerusakan peralatan selama pemogokan mencapai 20 juta rand Afrika Selatan, setara dengan 2,67 juta dollar AS. Kerugian terus meningkat dan semakin membahayakan, seperti dikutip kantor berita Dow Jones. ”Transnet kembali menawarkan kenaikan 11 persen gaji yang dihitung dalam pensiun. Kami mengajak seluruh karyawan untuk kembali bekerja dan menikmati kenaikan gaji mulai Mei serta menggerakkan perekonomian Afrika Selatan,” ujar Wells, di dalam surat bertanggal 16 Mei 2010. (Reuters/ANG)

Sumber: Kompas

Comments :

0 komentar to “JELANG PIALA DUNIA 2010; Kegagalan Negosiasi Ancam Pesta Bola”

Posting Komentar