Pengikut

"Vuvuzela" Mulai Dilarang

Raungan trompet tradisional Afrika Selatan (Afsel), vuvuzela, memang memekakkan telinga. Apalagi, orang Afsel dan pendatang sering meniupnya meski tak ada pertandingan. Mereka juga tak peduli berada di mana, yang penting puas meniup vuvuzela. Terkadang, ada yang sengaja ingin bikin orang kaget. Ketika orang sedang berjalan, tiba-tiba ada suara vuvuzela dengan sangat kerasnya. Selama Piala Dunia 2010, orang jadi biasa membawa vuvuzela, seperti senjata yang harus dikalungkan di pundaknya. Bahkan, saat libur pertandingan pun masih saja banyak orang yang membawa vuvuzela ke mana dia pergi. Di supermarket-supermarket juga terlihat beberapa orang membawa vuvuzela, meski sedang berbelanja. Mereka juga sering membunyikannya. Ini jelas sering membuat banyak orang kaget atau terganggu. Rupanya, karena itu, vuvuzela mulai dilarang di beberapa mal. Di Menlyn, Pretoria, awalnya petugas rajin memperingatkan orang yang meniup vuvuzela. Namun, kini sepertinya bosan sendiri. Di Nelson Mandela Square, Sandton, Johannesburg, pihak pengelola punya cara sendiri. Belum lama ini mereka memasang larangan meniup vuvuzela di setiap jalan strategis. Rupanya, beberapa orang yang membaca larangan itu bisa memakluminya. Sebelumnya, orang dengan mudahnya meniup vuvuzela di mal besar itu. Apalagi, mal tersebut menjadi tempat kunjungan para suporter karena besar dan lengkap. Selain itu, Nelson Mandela Square juga memiliki halaman yang bisa dipakai bercengkerama para suporter. Larangan serupa tampaknya bakal menyusul di beberapa mal. Jika tadinya petugas yang menegur, mungkin akan segera muncul tulisan-tulisan yang melarang meniup vuvuzela di tempat-tempat tertentu.

Sumber: Kompas.com

Comments :

0 komentar to “"Vuvuzela" Mulai Dilarang”

Posting Komentar